Pages

Padepokan Silat Tauhid Indonesia (STI) Kembangkan Ilmu Tenaga Dalam Terbuka Tegakkan Amar Makruf Nahi Mungkar

Kamis, 20 Mei 2010 02.17 Diposting oleh Bintang Kehidupan (All Artikel)
Sejak dulu dan sampai sekarangpun masalah kanuragan (kesaktian) masih menjadi hal yang eksklusif dikalangan masyarakat, seperti jalnya ilmu tenaga dalam sebagaimana yang digambarkan dalam cerita-cerita silat maupun yang ditayangkan dalam layar perak tentang kesaktian seorang pendekar yang dapat meluluh lantakkan batu sebesar kerbau. Meski yang ditayangkan di film hanya fiksi semata, tetapi sebenarnya ilmu tenaga dalam bias dipelajari bahkan diperagakan.

Salah satu wadah penggodokan masalah tersebut adalah Padepokan Silat Tauhid Indonesia Yogyakarta yang dipimpin AR Gambang. Padepokan yang berdiri sejak 19 Maret 1992, bertekad ingin mengembangkan ilmu tenaga dalam secara terbuka kepada masyarakat, sekaligus sebagai media berdakwah. Pusatnya di jalan Babadan 423 Banguntapan, Yogyakarta.


Dulu masalah berguru ilmu tenaga dalam harus dating ke tempat-tempat yang terasing, antara lain di daerah pedalaman, naik gunung turun gunung, dan beberapa tempat lainnya. Bahkan, cara pemberian ilmu tersebut dan ujiannya terlalu berat. Sehingga ada kesan para guru enggan meyampaikannya kepada orang lain.

Menurutnya, STI ingin tampil secara terbuka dan wajar dlam hal memasyarakatkan ilmu bela diri bertenaga dalam. Sebab motivasi utama bukan untuk mengandalkan kedigdayaaan yang pada umumnya cenderung digunakan mencari pengaruh belaka. Sebab hal itu akhirnya lahir kesombongan-kesombongan yang mengundang reaksi yang kurang baik, sehngga kedigdayaan yan dimilikinya disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak membawa kemaslahatan(kesejahteraan)umat.


Mempelajari ilmu kesaktian dengan niat dan motivasi yang tidak baik itu banyak contohnya, seperti untuk mencuri, merampok, membikin guna-guna, menyakiti orang lain dan maksud jahat lainnya.

Otomatis Hilang


Karena itu dalam STI sudah menjadi prinsip, apabila ilmu itu disalahgunakan ke hal-hal yang negative, maka secara otomatis ilmu yang dimilikinya itu hilang dengan sendirinya. Begitulah dasar ajaran Silat Tauhid yang harus dipahami bagi setiap anggotanya.

Lantas kenapa STI berani mengajarkan ilmu tenaga dalam secara terbuka? Ini yang menjadi pokok tujuannya, sesuai amanat yang diterima pewaris tunggal, Andri Rifai Ibnu Gambang atau dikenal dekat dengan panggilan AR Gambang, bahwa ilmu yang dimiliki itu harus diamalkan kepada orang lain. Namun dari petunjuk gurunya yang namanya sangat dirahasiakan itu, ajaran silat tauhid dengan olah pernafasan yang khas, hanya dapat diikutioleh mereka yang beragama Islam. Walaupun masalah kepandaiannya itu untuk menolong siapa saja tanpa pandang bulu, apakah yang ditolong itu seorang muslim atau nonmuslim.

Tentang cara menguasai ilmu silat tauhid yang dititikberatkan pada olah pernafasan di STI memang tidak memakan waktu lama. Tidak seperti tradisi jaman dahulu yang penuh syarat itu, sehingga membuat enggan bagi orang yang ingin mempelajarinya. Karena zaman dulu belum dikembangkan metodenya, seperti sekarang, sehingga masalah tenaga dalam berkesan sulitdipelajari. Anda yang harus menjalani puasa selama 40 hari dan pada hari yang terakhir harus ngebleng (tidak makan, minum dan tidak tidur sehari semalam) .

Menurut Gambang metode yang diterapkan di STI yang dipimpinnya itu merupakan satu loncatan. Keuntungannya, dulu syaratnya yang ikut harus berusia 40 tahun. Maka sekarang untuk anak muda yang usianya 18 tahun sudah bias mengikuti dengan penerapan metode tersendiri. “Dengan cara saya itu, sehingga Silat Tauhid itu masih bias diajarkan kepada mereka yang masih berusia muda” ucapnya.


Semakin Matang

Faktor usia memang sangat berpengaruh pada penguasaan ilmu silat tauhid. Sebab usia peserta semakin dewasa, ilmu yang diserapnya semakin matang. Sebagai alasan, kesempurnaan batin orang yang lebih dewasa itu akan lebih baik, dibandingkan usia anak muda. Kuncinya ialah pada seksualitas, karena ini sangat berpengaruh pada emosi seseorang, dimana umumnya orang muda cenderung lebih menonjol emosinya.


Yang jelas, orang yang dewasa didalam belajar jurus silat tauhid akan lebih istiqomah (tenang). Sisi lain dengan ilmu yang dimilikinya itu akan lebih bias membawa ketenangan batin. Dan pada usia-usia orang tua sangat dibutuhkan sekali ditambahkannya ibadah juga bisa lebih khusyuk. Sudah barang tentu, belajar ilmu silat tauhid tujuannya bukan untuk kedigdayaaan, tetapi agar seseorang bisa menguasai ketenangan batiniahnya. Dan ilmu silat tauhid sesuai dengan metodenya sangat pas untuk mereka yang usianya sudah cukup dewasa. Dari pengaruh ilmunya akan membentuk kepribadian yang cukup mantap. Justru ini sangat dibutuhkan di dalam lingkungan keluarga.

Berdirinya STI memang masih muda, karena baru 20 tahun. Walaupun ilmunya di Indonesia sudah ada sejak zaman dulu. Untuk itu dalam pengembangannya akan diperluas ke berbagai daerah. Bahkan cabang-cabang padepokannya akan didirikan sampai keluar Jawa. Sebab saat ini sudah banyak ilmu silat tauhid tersebar diluar Pulau Jawa.


Padepokan STI Berbenah diri

Tak terutup kemungkinan, STI nantinya isa juga membuka cabang dimancanegara. “Mudah-mudahan saja, karena ini tergantung niat yang ingin mempelajarinya. Kalau sudah tahu manfaatnya, sudah pasti ilmu silat tauhid akan menyebar dengan sendirinya” kata Gambang optimis.


Insya Allah padepokan silat yang bertujuan untuk pengabdian kepada agama, Negara dan bangsa semakin diminat masyarakat. Lagi pula STI bersifat mandiri, artinya tidak berafiliasi kepada Parpol ataupun Ormas manapun. Karena STI ingin hadir untuk kedamaian di dunia maupun akhirat.

Didirikanna STI menurut lelaki lulusan Fakultas Hukum UII Yogyakarta itu, diawali sering dijumpainya teman-teman setingkat SMTA beberapa tahun sebelumnya yang seirng mabuk-mabukan dan nakal. Karena itu, pihaknya bepikir untuk memperbaiki mereka, antara lain mengajaknya ke jalan yang benar. Caranya mereka diajak masuk ke padepokannya. “Sedikit demi sedikit, memang berhasil” Alhamdulillah

0 Response to "Padepokan Silat Tauhid Indonesia (STI) Kembangkan Ilmu Tenaga Dalam Terbuka Tegakkan Amar Makruf Nahi Mungkar"

Posting Komentar